CEMBURU MENJADI PENYEBAB KEMATIAN TERBESAR KETIGA DILUAR KECELAKAAN.

Helen Fisher penulis The Drive to Love: The Neural Mechanism for Mate Selection dalam buku The New Psychology of Love,2008,menyebut cinta muncul dalam tiga tahapan berbeda diotak,mulai dari dorongan seksual,ketertarikan,dan keterikatan.Setiap tahapan melibatkan hormon,neurotransmitter,dan bagian otak berbeda.


Keterikatan mendorong otak memproduksi hormon oksitosin.Hormon ini membawa rasa keterikatan diantara dua orang yang saling mencinta hingga lahir rasa senang dan bahagia.Saat cinta berkurang dan muncul benci,produksi oksitosin berkurang.

”Otak tak dapat ditipu dengan cinta pura-pura,”kata Sekretaris Jenderal Masyarakat Neurosains Indonesia (INS) yang juga dosen Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi,Taufiq Pasiak,Sabt (9/3).

Rasa peduli yang ditunjukkan seseorang kepada pasangan karena barang-barang mahal yang diberikan,tak bisa merangsang otak memproduksi oksitosin.

Cemburu,menurut Christine R Harris dalam The Evolution of Jealously pada American Scientist Volume 92 Nomor 1,2004,adalah emosi negatif yang muncul saat hubungan seseorang dengan orang lain yang spesial terancam oleh adanya pesaing lain.Cemburu menjadi penyebab kematian terbesar ketiga di luar kecelakaan.

Meski cemburu adalah emosi bawaan,ekspresi pada setiap orang berbeda sesuai dengan kemampuan sosial kognitif dan tumbuh kembangnya.Inilah yang membuat cemburu yang tidak wajar(morbid jealousy) tidak membedakan jenis kelamin yang merasakan.

Menurut Taufiq,cinta tidak bisa berubah seketika menjadi benci.Untuk muncul benci,harus ada stimulus berkelanjutan yang mengikis rasa cinta.Benci dapat muncul karena cemburu,amarah,atau bosan.Cemburu merupakan basis munculnya benci yang paling berbahaya.

Cemburu yang tidak wajar berbeda jauh sifatnya dengan cemburu yang sering dianggap sebagai bumbu sebuah hubungan.”Cemburu paling berbahaya karena bisa membuat seseorang dikontrololeh emosinya,bukan logikanya,”ujarnya.

 

kompas.com

Posted on Maret 16, 2013, in Percintaan and tagged . Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan komentar